Judol: Iblis Digital yang Merampas Cinta, Iman, dan Masa Depan

0
54

Oleh: DR. HC. Kyai Andi Sidomulyo
Pengasuh Pondok Pesantren Rehabilitasi Qur’anic Healing Indonesia

Judol Membunuh dalam Senyap, Keluarga Jadi Korban Paling Dalam

Rokanhulu –Judi online—atau kini lebih dikenal dengan istilah Judol—bukan sekadar permainan yang berujung pada kerugian materi. Ia adalah bentuk kemaksiatan modern yang masuk ke dalam rumah-rumah lewat genggaman tangan. Tanpa suara, tanpa amarah, tapi perlahan menyulut api yang membakar sendi-sendi keluarga dan menghancurkan masa depan.

Di Pondok Pesantren Rehabilitasi Qur’anic Healing Indonesia, kami menerima banyak korban. Bukan hanya mereka yang kecanduan, tapi juga istri dan anak-anak yang menderita secara batin. Suami yang dulu menjadi imam rumah tangga kini berubah menjadi monster yang dikuasai nafsu duniawi. Ketika layar ponsel menjadi lebih penting dari wajah anak dan istri, saat itulah iblis tertawa puas melihat keluarga hancur tanpa perlawanan.

Tangisan dalam Diam

Berapa banyak istri yang menangis dalam diam setiap malam? Menahan luka, menghapus air mata, dan pura-pura kuat demi anak-anak yang tak mengerti apa yang terjadi? Mereka menyaksikan suami mereka menjual barang-barang rumah, meminjam uang sana-sini, bahkan tega mengambil uang belanja demi mengejar mimpi palsu: menang dalam judi online.

Kekerasan pun menjadi cerita harian. Kata-kata kasar, bentakan, tamparan, bahkan tendangan, menjadi “bahasa cinta” baru dalam rumah tangga yang dulu dibangun atas nama kasih dan janji sehidup semati.

Akhir Tragis dalam Keputusasaan

Tak semua kuat bertahan. Ketika semua batas kesabaran habis, beberapa wanita memilih jalan tragis: bunuh diri. Ada pula yang, dalam luapan emosi dan dendam, justru berakhir menjadi pelaku kekerasan: membunuh suami yang telah menghancurkan segalanya—cinta, harapan, masa depan.

Ingatlah, ini bukan fiksi. Ini nyata. Ini terjadi. Dan jumlahnya terus bertambah.

Judol Bukan Hiburan. Ia Adalah Racun.

Judol menyusup tanpa disadari. Dengan iklan yang menjanjikan “keberuntungan”, ia meracuni anak muda, para ayah, bahkan remaja yang seharusnya belajar dan menuntut ilmu. Sekali masuk, sulit untuk keluar. Ibarat candu, Judol membunuh dalam senyap—fisik, batin, dan iman.

“Dan setan menjadikan mereka lupa mengingat Allah.” (QS. Al-Mujadilah: 19)
Begitulah efek Judol. Ia bukan sekadar dosa, tapi pintu masuk ke dalam kesesatan yang dalam. Dan jika tidak segera dihentikan, bukan hanya pelaku yang celaka, tapi seluruh keluarga yang ikut terbakar.


Ayo Sadar, Ayo Selamatkan Keluarga Kita!

Sebagai bangsa yang beriman, kita tidak bisa tinggal diam. Jangan anggap remeh. Jangan tutup mata. Jangan tunda bergerak. Selagi masih ada waktu, mari kita:

✅ Edukasi masyarakat tentang bahaya Judol
✅ Perkuat iman dan ketakwaan di tengah keluarga
✅ Bangun komunikasi dan pendampingan untuk korban
✅ Dorong pemerintah dan tokoh masyarakat untuk tegas memberantas Judol
✅ Buka pintu rehabilitasi dan pertobatan

Pondok Pesantren Rehabilitasi Qur’anic Healing Indonesia siap menjadi tempat kembali—tempat pulang bagi mereka yang ingin lepas dari belenggu candu. Di sini, kami tidak menghakimi. Kami merangkul, membimbing, dan memulihkan mereka yang tersesat untuk kembali ke jalan Allah.


Judol Merusak Dunia dan Akhirat

Mari kita tutup pintu dosa. Jangan biarkan iblis merayakan kehancuran umat ini. Jika Anda, keluarga Anda, atau orang terdekat terjerat Judol—jangan diam. Cari pertolongan. Kembali ke Allah. Kembali ke fitrah.

🔗 www.pondokrehabilitasi.com
📍 Pondok Pesantren Rehabilitasi Qur’anic Healing Indonesia
📞 Hubungi kami. 085355991986 Kami di sini untuk membantu Anda kembali pulang.

Silakan disebarluaskan. Dakwah ini bisa menjadi sebab hidayah bagi satu jiwa. Dan satu jiwa yang terselamatkan, lebih berharga dari dunia dan seisinya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini